antivirus yang saya suka — avast

Dahulu, pertama kali memakai PC sendiri, dikasih sama toko komputernya, Norton antivirus. Symantec. Bagus sekali. Tetapi lumayan berbobot. Semua virus, lewat. Waktu itu, rajin sekali download file update-nya dari warnet.

Semakin hari, semakin berat bobotnya. Apa boleh buat, meski tak bisa pindah ke lain hati, tetapi apa daya, pindah juga ke lain body.

AVG. Lumayan ampuh dan free. Tetapi waktu itu, masih ada yang lolos dikit2. Konsumen kecewa.

Avira. Free lagi. Ringan. Lumayan lama memakai antivirus berlogo payung ini. Tetapi suatu saat badai virus tak terbendung. Menggunakan avira harus sabar. Telinga ini masih agak peka dengan suara tit-tit-tit ribuan kali. Mencari-cari alternatif ke mbah dukun. Tak lupa ke pelosok pedesaan KASKUS.

Kaspersky. Ampuh. Tetapi hhuaaabbbote puooolll…. Jatuh hati sebentar, tapi ngentekne bondo.

Ansav. digabung dengan Smadav. Lumayan betah dengan kombinasi ini. Tetapi ansav sering error sendiri. Konsumen pengen yang lebih baik.

Eset nod32. ribet user, password, dan updatenya.

Avast. Meski ngga terlalu bisa repair seperti kaspersky, tetapi sekali delete virus. Lumayan aman seterusnya. Ngga diperintah pun update sendiri tiap komputer dinyalakan. Loadnya ngga berat. Guardnya ringan. Free. Licensenya ada yang sampai bertahun-tahun. Ngga pindah ke lain hati lagi.

Semakin merasa nyaman lagi setelah menemukan Malwarebytes anti malware. dan kombinasi dengan smadav. Nyaman dan ringan.

Kemajuan teknologi hardware komputer yang bikin pusing

Sejak kemunculan netbook sebagai produk alternatif selain notebook, dunia hardware komputer seperti kebanjiran model produk. Inovasi produk sangat-sangat bervariasi. Dengan fitur yang menarik. Dan berharga murah.

Mulai dikenal tablet, smartphone, hingga sekarang keduanya menjadi model yang ngga jauh beda. Semua vendor mengeluarkan tipenya sendiri.

Begitu pula produk penyimpanan file (storage). Semakin besar kapasitas, semakin murah harganya. Konsumen dimanja pilihan produk yang sangat bervariasi. Tersedia flashdisk dan harddisk eksternal berbagai tipe, berbagai fitur dari beragam merk. Cuma sejak bencana banjir thailand kemarin sedikit mendongkrak harga sampai sekarang.

Di lini prosesor juga begitu. Persaingan abadi antara intel dengan amd ngga ada habisnya. Meski sekarang model persaingannya agak berbeda.

Dan semua itu apa musti diikuti semua? Yang pasti semakin banyak pilihan, saya semakin bingung. Bingung sing nggo tuku opo, wong duite ra nambah-nambah 🙂