anarki apa anarkhi

lanjutan dari yang anarkisme kemarin.

anarkisme ataukah anarkhisme. perilaku anarkhi ataukah paham anarkhi. saya ngga begitu mempermasalahkannya. yang saya tangkap dengan jelas adalah bahwa itu sangat berhubungan dengan kekerasan. penghancuran hak orang lain. memaksakan kehendak. bertindak di luar kewajaran. perilaku yang membabi buta –melebihi norma-norma kemanusiaan. dan kadangkala tidak manusiawi (hewani ?) kumpulan dari semua hal tersebut akhirnya menjadi layak untuk disebut sebagai isme baru. ya, anarkisme. (anarkhisme kalee ?)

taruhlah korupsi. seperti slogan salah satu pabrikan motor terkenal, indonesia juga telah mempunyai manifesto baru. mengalahkan bhineka tunggal ika. (mungkin karena sekarang bhinneka sudah menjadi dotcom) apa itu ? korupsi tiada henti. terungkap satu tumbuh seribu. patah tumbuh hilang berganti. di jagat raya birokrasi. di sela-sela baju hukum dan polisi. tidak kalah pula para politisi.

kemudian, apa hubungannya korupsi dengan kekerasan. (kan jauh tuh ?) jauh gundulmu. ya dekat lah, (masa’ ya dekat dong). silahkan meng-asosiasi-kan sendiri. males bicara fakta. suatu ketika malah saya pernah punya pikiran, kalau begitu apa bedanya perilaku korupsi dengan perilaku nazi. dua-duanya sama-sama merampas harta rakyat. yang kalau dipikir apa mereka perlu semua itu. mereka juga sama-sama berkampanye di depan masyarakat. gembar gembor. mereka juga gila kekuasaan dengan menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. (jadinya ngga ada lagi halal haram, yang ada cuma halam)

tangan mereka terbuat dari besi. hati mereka sekeras batu gunung. tiada air mata meleleh melihat kesengsaraan. tiada hati tersayat tatkala hutan menjadi padang pasir. apakah memang sudah obsesi mereka, akan menjadikan tanah ini seperti gurun di afrika. yang bisa dipakai untuk setting film ayat-ayat cinta. jahhhh… gombal.

Anarkisme

Sudah tidak perlu lagi bertanya ke lembaga survei manapun, jika hanya untuk mengetahui tingkat kekerasan yang dilakukan masyarakat Indonesia beberapa waktu terakhir. Hari demi hari, silih berganti peristiwa kekerasan dipertontonkan oleh masyarakat kita. Setiap jam, setiap menit tidak lepas telinga kita mendengar, mata kita melihat, dan mulut-mulut yang tak henti-hentinya mengumbar setiap even kekerasan yang terjadi. Kamera tivi wartawan menjadi pengungkap semua itu. Dan mau tidak mau harus diakui bersama bahwa memang kita sedang sakit. Gila news heboh. Gila berita aneh. Gila segala-galanya.

Saya cukup mafhum dengan kejadian-kejadian yang sering terjadi menimpa sebagian besar masyarakat Indonesia. Dimana memang peran pemerintah yang seharusnya bisa optimal memanage kepentingan bersama tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat dengan mudah dilihat dengan kebanyakan kinerja pegawai-pegawai pemetintahan yang seenaknya sendiri.

Sementara masyarakat dibiarkan mencari solusi sendiri atas segala permasalahannya. Bukan saja dalam bidang ekonomi — yang menyangkut hajat hidup primer, sandang, pangan, papan. Tetapi merambah ke hal-hal yang lain, seperti: keamanan, transportasi, pendidikan, dan bahkan beragama. Pemerintah yang seharusnya bisa menjamin kenyamanan masyarakat tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

Persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia memang dimulai dari satu dasawarsa yang lalu. Meski dahulu di jaman Pak Harto juga seringkali mengancam keamanan beberapa kelompok tertentu, namun imbasnya tidak bersifat nasional. Dan hampir bisa ditutup-tutupi. Sementara, prestasi ekonomi terkenal kemajuannya. Sebelum krisis jatuhnya rupiah terjadi.

Seiring maju-berkembangnya demokrasi di Indonesia, ternyata tidak secara otomatis berjalan linear dengan kemakmuran, kenyamanan, dan perbaikan status ekonomi dan pembangunan masyarakat. Demokrasi yang sukses dijalankan itu hanya berputar-putar di kalangan politikus-politikus. Dan masyarakat malah semakin tertekan dengan himpitan-himpitan baru. Entah imbas ekonomi global (seperti 1997 itu), ataupun imbas kebijakan-kebijakan pemerintah hasil demokrasi itu. Yang dulu digadang-gadang menjadi solusi memecahkan permasalahan bermasyarakat bernegara.

Sudah jamak diketahui bahwa ternyata pemerintah hasil demokrasi tersebut malah bekerjasama dengan internasional untuk memanfaatkan bersama potensi Indonesia yang luar biasa. Dan, harus diakui Indonesia memang luar biasa, sehingga harus bisa dimanfaatkan bersama-sama. Hasil akhirnya, semakin tambah hari semakin tertekanlah masyarakat. Kenaikan harga kebutuhan primer. Ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupan. Ketidakmudahan mencari pekerjaan.

Reaksi-reaksi atas aksi-aksi beruntun lambat laun menjadi sebuah gunung permasalahan baru. Tekanan-tekanan tidak berkesudahan, dan selalu gagal dicari jalan solusinya. Gunung itu adalah gunung permasalahan mereka. Tumpukan itu mempengaruhi cara berfikirnya. Cara mereka menangani setiap timbul masalah yang baru.

Tidak berfikir panjang, kurang mempertimbangkan faktor-faktor ikutan, berfikir satu langkah, instan, tidak ada rencana matang, sporadis, kurang mempunyai jati diri, kurang percaya diri, saling menyalahkan, ngapusi, mengorbankan nilai moral, berjuang untuk hasil nominal tanpa memperdulikan proses, menilai sesuatu selalu dengan nominal, menafikan spiritual, lebih condong ke materi, putusnya urat malu, yang kasat mata, yang bisa diukur.

Hasil tindakan dari pola diatas bisa dilihat di news televisi setiap hari. Contohnya: bunuh diri, pengeroyokan maling, copet-rampok-curi dan segala tindakan kriminal lain, korupsi tiada henti, suap menyuap, tidak malu berbohong di depan umum, pembakaran massa, kerusuhan di pertandingan sepak bola, kerusuhan massa waktu berdemo, demo selalu bertujuan untuk saling pukul-memukul dan lempar melempar, pembobolan atm, nyontek waktu umptn, dll.

(wedew kok jadi panjang ya… bersambung aja )

Tukang …

Dalam kaidah bahasa jawa, untuk menyebut seseorang yang ahli dalam mengerjakan sesuatu hal, maka cukup menambahkan kata tukang sebelum kata kerja atau kata benda itu. Sebagai contoh, untuk menyebut orang yang ahli ketik dan mengetik, maka disebut tukang ketik. Orang yang ahli bangunan maka bisa disebut tukang bangunan. Dan lebih umum dipanggil tukang batu. Banyak contoh lainnya seperti: tukang jamu, tukang komputer, tukang poto, tukang gambar, tukang potokopi, dan beribu sebutan tukang yang lain.

Tukang kritik

Meski saya menyebut ini adalah kaidah jawa, tetapi sekarang pun wajar digunakan dalam bahasa Indonesia. Mau nggak mau sih begitu, la wong Indonesia itu banyak menyomot dari jawa je. Hampir dalam segala hal.

Dengan adanya kaidah ini, kita bisa dengan mudah dan benar menyebut profesi seseorang. Karena, sebutan tukang adalah sebutan sebuah profesi. Bisa untuk profesi formal atau yang bener-bener. Bisa juga untuk ke arah konotasi.

Namun begitu, memang dikenal juga nama paten untuk menyebut profesi umum seseorang. Misalnya : tukang nerbangin pesawat namanya pilot, tukang ngemudikan kendaraan disebut sopir, tukang suntik = dokter, tukang sunat = ?? Tetapi juga tidak bisa disalahkan jika kita tetap menggunakan kata tukang tersebut.

Ini seperti di bahasa Inggris. Ahli poto memoto jadinya potograper. Ahli Draw = drawer.Baca selebihnya »

because newer is not always better

Punya komputer dengan spek tinggi bukan berarti bisa langsung menjalankan program dengan semakin cepat. Bahkan mungkin kita malah mendapatkan pengalaman yang lebih buruk dengannya. Tanya kenapa? karena munculnya hardware tinggi juga diikuti pemakaian software versi terbaru yang makin boros sumber daya pula.

Oldversion.com
Oldversion.com

Meski komputer kita saat ini sudah disusun dengan prosesor core duo berkecepatan 2.5 ghz, memori-nya memakai ukuran 256 mb, tetapi baru browsing sebentar saja sudah leletnya minta ampun. Apalagi jika ditambah memutar mp3 dengan windows media player. Seakan telunjuk ini gatal untuk segera mencet tombol restart.

Dahulu, kita enjoy saja mendengarkan mp3 dengan winamp versi jadul. Dan mengetik word dengan office versi jadul pula. Apalagi waktu itu sudah ditambah satu keping memori tambahan ukuran 128 mb. Seiring berjalannya waktu, muncul winamp versi gress yang menawarkan bermacam fasilitas. Yang sebenarnya juga ngga seberapa manfaatnya bagi kita. Dan malah, kadang-kadang membawa masalah. Bikin hang, komputer menjadi super lambat, dan keluhan lain. Begitu juga dengan program-program lain yang merayu-rayu pengin diinstall pula.Baca selebihnya »

Kami sudah tidak menyewakan yang “gituan”

“Mas, micro**** win**** ME ada ?”

“Sudah ngga ada mas, kami ngga nyediain lagi…”

Duuhhh… padahal saya pergi ke rental penyewaan cd itu hanya untuk meminjam cd itu. Saya baru tau mereka sudah ngga meminjamkan lagi “barang-barang gituan”.
Liat liat sebentar, “Lha cd-cd mp3-nya kok ngga ada juga?”

“Iya mas, mp3 juga ngga ada…”

Hehe, pinter juga nih. Meringankan beban kalo kemungkinan buruk terjadi-sweeping bajakan.

Tetapi, sebenarnya di etalase masih banyak ribuan cd “bukan bajakan” lainnya. Masih ada game, majalah, ebook, driver, dan cd-cd selain win**** dan mp3.

Besok pake mp4, ogg, flv aja kali ya…

Blog Pelacur ?

Awal-awal sih saya agak sumringah, mendapat trafik blog yang lumayan beberapa hari terakhir. Seakan mendapat setetes air kelapa muda, di tengah terik matahari. Ketika menulis sekedarnya dan ada orang lain yang membaca.

Namun, dua hari ini ada yang berbeda. Ada sesuatu yang ngga saya sadari tetapi masuk terus kesini. Mungkin seiring dengan bertambahnya pagerank bocahcilik yang sudah bertengger di angka 4. Display Pagerank
Dan mungkin juga “akibat” keunggulan wordpress dalam membuat sistem web yang seo friendly banget.

Kembali ke apa yang berbeda? ini, ada beberapa pengunjung blog ini yang sampai sini dengan keyword aneh aneh. Seperti: pelacur mahasiswi jogja, pelacur jogja jam-jaman, dan kata kata yang kurang senonoh lain. Saya sendiri heran, setelah saya coba masukin sendiri keyword “pelacur mahasiswi jogja“, blog ini mendapat tempat nomer 3.
Baca selebihnya »

Soto Ayam Batas Kota

Dinginnya pagi kota Jogja memang ndak bisa dilawan. Gairah untuk segera beraktivitas pun terkalahkan. Sementara matahari sudah mulai berkuasa. Memaksa masuk lewat celah-celah jendela.

Morning routine
Morning routine

Tetapi tidak untuk pagi ini. Segera kuraih jaketku. Dan jeng jeng jengKupacu sepeda motor tuaku. Alon-alon sing penting mlaku. Ra usah ngece ra usah ngguyu. Yo wis ben wae iki karepku.

Yuhuuu! Soto Ayam Batas Kota. Entah bagaimana yang lain menyebutnya. Aku lebih senang dengan sebutan itu. Soto Ayam Batas Kota.

Lokasinya memang di batas kota. Batas kota Jogja dengan Sleman. Jogja berhati nyam-nyam dan Sleman sembodo-yen di-eman marai gelo. Kalau sudah paham dengan Jogja pastilah tau yang namanya Gedung Mandala Bhakti Wanitatama (GMBW) dan Hotel Shapir. Keduanya di sebelah barat Ambarukmo Plaza yang terkenal itu. GMBW yang sering dijadikan tempat mesum pameran, eksibisi, mantenan, dan lain-lain. Nah, diantara dua tempat itu ada gang ke arah selatan. Masuk barang 100 meter, bertempatlah warung soto ayam batas kota. Ndipis, mepet tembok. Kanan jalan.Baca selebihnya »

Today is the Best Day of My Life

today is the beginning of my new life
i am starting over today
all good things are coming to me today
i am grateful to be alive

i see beauty all around me
i live with passion and purpose
i take time to laugh and play every day
i am awake, energized and alive

i focus on all teh good things in life
and give thanks for them
iam at peace and one with everything
i feel the love,the joy, the abundance

i am free to be myself
i am magnificence in human form
i am the perfection of life
i am grateful to be… me.

today is the best day of my life

(http://www.thesecret.tv)

resa

mobipenampilan mobi hari ini agak beda. kepalanya bocor. mungkin disambit orang. tetapi masih sehat. gonggongannya juga masih seperti biasa. kenceng. kalo malem masih tidur di bawah kursi bambu depan rumah kami.

mobi itu anjing tetangga kami. tetangga sebelah, samping kiri rumah. warnanya seperti kebanyakan anjing. sawo matang ??? hehehe, bukan lah. coklat muda.

mobi sama tuannya sendiri nggak begitu akrab. malah lebih akrab sama kami.

mobi tidak sendiri di lingkungan kami. banyak kawan disini. di jalan seberang ada anjing betina. anggap saja namanya resa. warnanya hitam putih. eh, berarti ngga berwarna dong. yee.. emangnya tipi.

mobi itu suka tenang kalo pas tidur. tapi kalo lagi melek, kebanyakan ramenya. gonggong kanan, gonggong kiri. kami maklum. dasar anjing! mau diapain lagi. mau diumpat, wong namanya saja sudah anjing, masak mau dikatain, “anjing lu..” . kalau dia tau mungkin jawabannya, “son of a bitch !!! emang gue anjing lu mau apa?”

tapi tau ngga kalau mobi itu makhluk paling sensitif. lebih sensitif mobi daripada belang. pernah ada teman kami maen ke rumah. mobi mau ngajak kenalan dengannya. tetapi ngga dibalas, malah digertak. apa yang terjadi selanjutnya ? malemnya, mobi ngga mau tidur lagi di tempat kami.

kami minta ma’af? ndak, kita ma’af-ma’afan pas lebaran aja. biar afdhol.

eh iya, siapa belang? belang itu kucing dwiwarna di kompleks kami. maksudnya ya warnanya dua. hitam dan putih. lah berarti sama dengan resa dong? iya. berarti ga bewarna dong. hehe, lagi. EMANGNYA TIPI !!!??

belang sering maen ke tempat kami juga. suka malu-malu. dia betina. suka nyari-nyari sesuatu di gudang belakang. sesuatu? iya, nyari tikus mungkin. ya iyalah masa’ kucing nyari gajah. atau malah jerapah ya ?? ga tau tuh… tanya sendiri aja sama si belang.

seiring berjalannya waktu, mobi dapet temen lagi. kemarin ada warga baru di kompleks kami. sudah dilaporin ke pak erte belum?? hehe… anjing juga e. warnanya coklat, tua. entah empunya siapa. tapi mungkin bakal jadi temen akrab mobi. bodinya sintal sih… heuheu. bagusnya kita namain siapa ya??? resa lagi !!! wakakaka.

jaka sembung minum teh
(bersambung aja deh…)

Baca selebihnya »