Wisuda UAD

Setelah posting UAD, akhirnya naik juga peringkat blog ini dengan pencarian uad di google. Dari peringkat ke-sekian sampai nongkrong di nomor 17.

Ternyata, penggunaan tag wordpress menolong juga to untuk mendongkrak peringkat, dan mungkin memperbanyak hasil pencarian juga, karena masuk ke daftar list dari sebuah tag wordpress. Seperti uad, atau jogja misalkan.

Lah, trus judulnya kok wisuda UAD ??
Yah cuma pengin nulis dengan judul itu aja, 😛
Sebenarnya sudah banyak kok yang menulis tentang wisuda dan sebangsanya. Klik aja kesini yah…

Ria

Entah apa yang ada di benaknya pagi itu. Ketika jarum jam masih menunjukkan pukul tiga pagi, dia bangun seraya membangunkan bapaknya. Dan bertanya, yah ria cantik nggak, yah ?

Namun, perilaku yang tidak biasanya itulah yang menjadi “pertanda” bagi kedua orang tua Ria. Paginya Ria demam. Sempat diperiksakan di Puskesmas dekat rumahnya. Kata dokter, ini campak kok, segera diminum obatnya saja. Siang, karena tak kunjung turun suhu tubuhnya, Ria dibawa ke rumah sakit. Sempat mengalami sesak. Sekitar jam tiga sore, ria menghembuskan nafas terakhirnya bersamaan dengan kata terakhirnya, “Ayaa..hh.”

Ria, dia salah satu murid taman kanak-kanak di samping rumahku. Sering ketika dia di depan rumahku, ketika saya sedang mengeluarkan kendaraan, dia pasti melihatku dengan diamnya yang khas. Pipinya tembem. Lucu dan imut. Semoga Ria menjadi berkah bagi kedua orang tuanya.

Tidak perlu ada tangis kesedihan untuk Ria… 🙂
Ria mengingatkanku tentang dua kata, hidup dan mati.

UAD

Hari ini saya menyempatkan untuk menulis tentang kampus saya yang tercinta. Untuk berkomentar tentang kampus yang telah mendapat status nomor 3 universitas swasta terbaik di daerah jogja/jogjakarta ini saya nggak sampai hati. Apalagi kemarin juga mendapat predikat baru sebagai kampus nomor 22 untuk kampus terbaik se-indonesia. Sejelasnya predikat tersebut dipersilahkan mengunjungi website resminya di uad.ac.id.

Sehingga saya cuma membuka google dan mencari web yang berhubungan dengannya dengan keyword “uad” saja, tanpa filter apapun. Ada banyak yang saya temukan (1.500.000 website). Namun kesan pertama kali, wah bagus juga www.uad.ac.id – nya nongkrong di nomor satu. Di bawahnya ada beberapa web yang berhubungan dengan UAD juga, seperti hmtif, pmb uad, dan subdomain uad yang lain. Juga ada web dan blog dosen disana. Web pak Mukhlas, blognya pak Imam Riadi, dan blognya pak Ardiansyah. Nah selanjutnya ada blog mahasiswa juga yang muncul. Seperti miliknya mas Fahrizal Rahman.

Postingan mas Risal nih mungkin hanya mewakili beberapa mahasiswa yang mengalami kejadian yang serupa. Namun bagaimanapun juga, hal tersebut merupakan noda, karena pelayanan yang menurut manajemen ( bisa BAA, bisa Tata Usaha, bisa Program studi ) UAD sudah maksimal, namun di mata mahasiswa kurang nyaman. Melihat komentar-komentar yang ada di blog tersebut, saya kira juga cukup mewakili mahasiswa UAD, meskipun itu lebih ke mahasiswa Teknik Informatika.

Saya temukan juga komentar mbak andha di pintunet.com mengenai uad. Mbak ini kuliah di uad mengambil jurusan teknik informatika prosus. Selengkapnya silahkan ikuti link tersebut.

Yah, bagaimanapun juga baik mahasiswa, dosen, pegawai tata usaha, pegawai BAA, laboran, dan tenaga teknis lainnya juga manusia. (Yah…ujung-ujungnya juga manusia lagi!!!) Tapi mau bagaimana lagi? Sebagai manusia tentunya ada rasa saling pengertian, saling toleran, membantu, dan seharusnya jika ada permasalahan diselesaikan dengan baik, dengan hati terbuka, berpikir positif dan solutif. Semuanya mengakui bahwa kemarahan, mau menang sendiri, cuek, tidak mau tahu, elu-elu gue-gue adalah sifat yang harus dijauhi.

Namun, untuk anda yang masih studi di UAD tidak ada salahnya mengikuti saran-saran yang ada di komentar postingannya mas Rizal. Asalkan semuanya anda lakukan dengan baik dan sesuai “prosedur”, semoga anda tidak menemui ganjalan yang seharusnya tidak anda rasakan. Selamat dan sukses.