sebenarnya tujuan diwajibkannya puasa pada bulan ramadhan itu untuk apa sih ?
kata orang pinter agama sih begini
Secara jelas Al-Quran menyatakan bahwa tujuan puasa yang hendaknya diperjuangkan adalah untuk mencapai ketakwaan atau la’allakum tattaqun.
lhah, dan ketakwaan itu apalagi bos? menurut guru PMP ku di SD, bertakwa itu adalah melaksanakan segala perintahNya, dan menjauhi segala laranganNya. sementara masih menurut sumber yang sama dengan diatas tadi taqwa itu antara lain ya seperti ini:
Takwa terambil dari akar kata yang bermakna menghindar, menjauhi, atau menjaga diri. Kalimat perintah ittaqullah secara harfiah berarti, “Hindarilah, jauhilah, atau jagalah dirimu dari Allah”
Makna ini tidak lurus bahkan mustahil dapat dilakukan makhluk. Bagaimana mungkin makhluk menghindarkan diri dari Allah atau menjauhi-Nya, sedangkan “Dia (Allah) bersama kamu di mana pun kamu berada.” Karena itu perlu disisipkan kata atau kalimat untuk meluruskan maknanya. Misalnya kata siksa atau yang semakna dengannya, sehingga perintah bertakwa mengandung arti perintah untuk menghindarkan diri dari siksa Allah.
Sebagaimana kita ketahui, siksa Allah ada dua macam.
- Siksa di dunia akibat pelanggaran terhadap hukum-hukum Tuhan yang ditetapkan-Nya berlaku di alam raya ini, seperti misalnya, “Makan berlebihan dapat menimbulkan penyakit,” “Tidak mengendalikan diri dapat menjerumuskan kepada bencana”, atau “Api panas, dan membakar”, dan hukum-hukum alam dan masyarakat lainnya.
- Siksa di akhirat, akibat pelanggaran terhadap hukum syariat, seperti tidak shalat, puasa, mencuri, melanggar hak-hak manusia, dan 1ain-lain yang dapat mengakibatkan siksa neraka.
Syaikh Muhammad Abduh menulis, “Menghindari siksa atau hukuman Allah, diperoleh dengan jalan menghindarkan diri dari segala yang dilarangnya serta mengikuti apa yang diperintahkan-Nya. Hal ini dapat terwujud dengan rasa takut dari siksaan dan atau takut dari yang menyiksa (Allah Swt ). Rasa takut ini, pada mulanya timbul karena adanya siksaan, tetapi seharusnya ia timbul karena adanya Allah Swt. (yang menyiksa).”
shit, banyak banget. dari yang panjang lebar diatas itu, saya semakin bingung jika melihat yang dibawah ini:
Bila disebut taqwa, orang terjemah sebagai takutkan Tuhan. Itu tidak betul. Taqwa bukan bererti takut. Taqwa pada Tuhan bukan bererti takutkan Tuhan. Takut kepada Tuhan hanyalah satu daripada sifat mahmudah yang terangkum dalam sifat taqwa tetapi ia bukan taqwa. Takut dalam bahasa Arab ialah khauf atau khasya.
Taqwa berasal dari perkataan waqa-yaqi-wiqoyah yang ertinya memelihara .
jadi apa sebenarnya taqwa ? mbuh lah. yang jelas kalo kita puasa dengan benar, maka paling tidak nanti ketaqwaan kita bertambah (bener ga sih ?). kita bisa jadi orang yang bertaqwa. dan ketika orang sudah bertaqwa, jadi gambarannya jadi seperti ini :
Orang yang bertaqwa adalah orang yang luar biasa. Sebab dia manusia yang sudah bersifat malaikat. Sifat malaikat sudah ada dalam dirinya. Dia sudah jadi orang Tuhan. Sebab itulah dia dibantu dan dibela oleh Tuhan. Orang bertaqwa sahaja yang akan selamat di dunia dan di Akhirat.
wew, jadi keren dong. ho’o. ok. itu tadi tujuan puasa. sedang arti puasanya simak yang berikut :
Kata Puasa diartikan dari bahasa arab yaitu Asshoum atau Asshiyam. Shoum menurut lughat (bahasa) adalah Al Imsaku yang artinya menahan diri. Baik menahan diri dari kata-kata atau dari tindakan dan segala macam menahan diri. Seperti firman Allah SWT dalam Surat Maryam Ayat 26
فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ البَشَرِ أَحَداً فَقُوْلِى إِنِّى نَذَرْتُ للرِّحْمنِ صَوْماً فَلَنْ أُكَلِّمَ اليَوْمَ إِنْسِيّاً
Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa (menahan diri dari berkata-kata) untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”
ٍArti Shoum menurut Syara’ ialah
إمساكٌ عنْ مُفْطِرٍ بِنِيَّةٍ مَخْصُوصَةٍ جَمِيعَ نَهَارٍ قَابِلٍ للصَّوْمِ مِنْ مُسْلِمٍ عَاقِلٍ طَاهِرٍ مِن حَيضٍ وَنِفَاسٍ
Menahan diri dari yang membatalkan puasa, dengan niat yang tertentu, yang dilakukan sepanjang hari yang menerima bagi puasa, dari seorang muslim yang berakal lagi suci dari haidl dan nifas
ya begitulah arti puasa. dan seperti diatas tadi tujuannya. lalu bagaimanakah jika kemarin pemerintah memandang ramadhan perlu mendapatkan perhatian spesial. bukannya karena sucinya ramadhan. akan tetapi karena kekhawatirannya bila pasokan bahan makanan tidak tercukupi.
di toko-toko pun sudah kita liat tumpukan bahan makanan yang tidak seperti biasanya. berkardus-kardus roti, tumpukan botol manisan, sirup, kaleng roti, dll. tambahan stok beras. tambahan stok gula.
jadi apanya yang ditahan. trus untuk apa tujuan tadi. puasa ??